Popular Posts
-
Langkah-langkah Membuat Origami Bunga dan Daun Langkah-langkah Membuat Origami Bunga dan Daun Origami Bunga dan daun ini dibuat dari 2 u...
-
ciptaan : Agus Noor Tukang jahit itu selalu muncul setiap kali menjelang Lebaran. Seolah muncul begitu saja ke kota ini. Kata...
-
Tujuan LBB (1). Menjamin perdamaian dunia. (2). Melenyapkan perang. (3). Diplomasi terbuka. (4). Menaati hukum internasional da...
-
Asas dan Tujuan PBB > Asas PBB Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut. 1. Persamaan derajat dan kedaulatan semua neg...
-
Keberhasilan Pemerintahan Orde Baru dalam melaksanakan pembangunan ekonomi, harus diakui sebagai suatu prestasi besar bagi bangsa Indonesia...
-
Google membeli sebuah perusahaan bernama Android pada Juli 2005. Perusahaan tersebut dipimpin oleh beberapa orang yang berpengalaman ...
-
Seorang yang sangat pelit mengubur emasnya secara diam-diam di tempat yang dirahasiakannya di tamannya. Setiap hari dia pergi ke tem...
-
Handphone merupakan salah satu alat komunikasi yang sudah lumrah kita temukan pada masa sekarang ini. Dengan handphone kita dapat berbicara...
-
Pisang merupakan buah yang mudah didapatkan murah dan enak, dibalik harganya yang murah dan enak ternyata pisang mempunyai banyak manfaatny...
-
Saat matahari terbit dan terbenam, sinar dari matahari melakukan perjalanan yang lebih panjang dibandingkan dengan diwaktu lai...
Blogger templates
Blogger news
Blogroll
Pages
Enjoy With My Blog :)
Destia 2012 copyright. Diberdayakan oleh Blogger.
Labels
- Cerita Pendek (4)
- Info (8)
- Kreativitas (2)
- lingkungan sekitar (1)
- Sastra (4)
- Sejarah (3)
- Tahukah Kamu ? (3)
- Teknologi (4)
Followers
8 Sep 2012
Seorang yang sangat pelit mengubur emasnya secara diam-diam di tempat yang dirahasiakannya di tamannya. Setiap hari dia pergi ke tempat dimana dia mengubur emasnya, menggalinya dan menghitungnya kembali satu-persatu untuk memastikan bahwa tidak ada emasnya yang hilang. Dia sangat sering melakukan hal itu sehingga seorang pencuri yang mengawasinya, dapat menebak apa yang disembunyikan oleh si Pelit itu dan suatu malam, dengan diam-diam pencuri itu menggali harta karun tersebut dan membawanya pergi.
Ketika si Pelit menyadari kehilangan hartanya, dia menjadi sangat sedih dan putus asa. Dia mengerang-erang sambil menarik-narik rambutnya.
Satu orang pengembara kebetulan lewat di tempat itu mendengarnya menangis dan bertanya apa saja yang terjadi.
"Emasku! oh.. emasku!" kata si Pelit, "seseorang telah merampok saya!"
Baca Selengkapnya >>>
"Emasmu! di dalam lubang itu? Mengapa kamu menyimpannya disana? Mengapa emas tersebut tidak kamu simpan di dalam rumah dimana kamu dapat dengan mudah mengambilnya saat kamu ingin membeli sesuatu?"
"Membeli sesuatu?" teriak si Pelit dengan marah. "Saya tidak akan membeli sesuatu dengan emas itu. Saya bahkan tidak pernah berpikir untuk berbelanja sesuatu dengan emas itu." teriaknya lagi dengan marah.
Pengembara itu kemudian mengambil sebuah batu besar dan melemparkannya ke dalam lubang harta karun yang telah kosong itu.
"Kalau begitu," katanya lagi, "tutup dan kuburkan batu itu, nilainya sama dengan hartamu yang telah hilang!"
Harta yang kita miliki sama nilainya dengan kegunaan harta tersebut.
Label:
Cerita Pendek,
Sastra
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
seru banget bacanya penuh dengan pelajaran hidup
cara menghilangkan ketombe
Posting Komentar